Sejarah Bahasa Inggris
Bahasa Inggris termasuk golongan bahasa yang dikenal sebagai golongan bahasa India-Eropa (the Indo-European Group).
Golongan bahasa ini berasal dari India Utara antara benua Eropa dan Asia. Suku bangsa yang berbahasa ini berpindah tempat ke seluruh pelosok benua eropa dan India sudah beribu-ribu tahun lamanya. Bahasa itu dalam sifatnya yang sebenarnya mengalami perubahan radikal sehingga hampir tak mungkin kita mempercayai bahwa bahasa Inggris berkaitan erat dengan bahasa Prancis dan bahasa Jerman. Akan tetapi itulah fakta bahwa hal ini memang demikian.
Ketika orang-orang Romawi menaklukkan Inggris, mereka menaklukkan apa yang sebenarnya merupakan negara berbahasa Keltik (Celtic-speaking Country), yaitu negara yang berbahasa pribumi Britania Raya (Bretons, Cornish, Welsh, Irish, Manx, Gaels). Orang-orang Romawi memperkenalkan adat-istiadat dan hukum mereka sendiri ke dalm negara Inggris, tetapi tak banyak mencampuri bahasa. Namun, bahasa-bahasa pribumi/penduduk Britania Raya itu bukan merupakan dasar bahasa Inggris modern. dasar untuk berbahsa Inggris modern datang dari orang-orang Jerman yang membawa bahsa mereka ke Inggris setelah orang-orang Romawi meninggalkan Inggris.
Ketika orang-orang Jerman menaklukan Inggris, mereka tidak memakai bahasa Keltik (Celtic language); mereka sebenarnya, mengusir orang-orang Keltik ke tepi barat Inggris. Mereka membawa bahasa mereka sendiri dan mendiami negeri itu dengan cara mereka sendiri. Oleh karena itu, dasar bahsa Inggris adalah bahasa Jerman, tetapi selama bertahun-tahun bahasa ini menjadi satu bahasa dan dikenal sebagai Old English (kadang disebut Anglo-Saxon).
Bahasa Inggris merupakan bahasa utama negeri Inggris sampai tahun 1066 ketika Duke William dari Normandia menaklukkan negeri itu. Kemudian Duke William memperkenalkan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi yang penting dari Inggris. Sekarang benarlah dikatakan bahwa bahasa Prancis Normandia tidak menjadi dasar bahasa Inggris, karena orang-orang Normandia terlalu sedikit. Sesungguhnya, itu berarti bahwa orang-orang Normandia harus belajar bahasa Inggris dan hal ini mereka lakukan.
Namun, setelah dua ratus tahun di bawah kekuasaan Prancis, bahsa Inggris telah mengalami banyak perubahan. Itulah sebabnya dalam bahasa Inggris, meskipun dasar bahasanya Jerman, juga ada banyak kata dan ungkapan bahasa Prancis yang telah ditambahkan ke dalam bahsa itu. Bangsawan Prancis Normandia tak dapat mengharapkan para pelayan atau bawahannya untuk berbahsa Prancis dan karena bangsawan itu sendiri karena terpaksa harus belajar bahsa Inggris. Namun, bahasa Inggris yang muncul merupakan bahasa Inggris yang sangat berbeda dari Anglo-Saxon asli. Bahasanya telah menjadi jauh lebih bebas; ada kesulitan-kesulitan yang lebih sedikit dalam tata-bahasa, meskipun tentu saja ejaan bahasa Inggris dalam keadaan yang sangat membingungkan karena percampuran kedua bahasa ini.
Namun, pada abadke-16, para sarjana Ingris yakin bahwa bahsa Inggris tidak cukup banyak perbendaharaan katanya. Oleh sebab itu, mereka memutuskan bahwa bahasa Inggris harus diperkaya dari luar. Banyak kata baru dipinjam langsung dari bahsa Latin dan dari bahsa Yunani. Kita mendapati bahwa dalam bahasa Inggris banyak kata yang berasal dari Prancis dan kemusian kata-kata yang sama dipinjam lagi dari bahasa latin dalam bentuk yang agak berbeda. Kini, bahasa Inggris merupakan bahsa yang sangat kaya akan perbendaharaan kata.
(Menurut buku :'Business English Section Three, terbitan Business Training Limited, Sevendale House, 7 Dale Street, Manchester M1 1JB, England')
Golongan bahasa ini berasal dari India Utara antara benua Eropa dan Asia. Suku bangsa yang berbahasa ini berpindah tempat ke seluruh pelosok benua eropa dan India sudah beribu-ribu tahun lamanya. Bahasa itu dalam sifatnya yang sebenarnya mengalami perubahan radikal sehingga hampir tak mungkin kita mempercayai bahwa bahasa Inggris berkaitan erat dengan bahasa Prancis dan bahasa Jerman. Akan tetapi itulah fakta bahwa hal ini memang demikian.
Ketika orang-orang Romawi menaklukkan Inggris, mereka menaklukkan apa yang sebenarnya merupakan negara berbahasa Keltik (Celtic-speaking Country), yaitu negara yang berbahasa pribumi Britania Raya (Bretons, Cornish, Welsh, Irish, Manx, Gaels). Orang-orang Romawi memperkenalkan adat-istiadat dan hukum mereka sendiri ke dalm negara Inggris, tetapi tak banyak mencampuri bahasa. Namun, bahasa-bahasa pribumi/penduduk Britania Raya itu bukan merupakan dasar bahasa Inggris modern. dasar untuk berbahsa Inggris modern datang dari orang-orang Jerman yang membawa bahsa mereka ke Inggris setelah orang-orang Romawi meninggalkan Inggris.
Ketika orang-orang Jerman menaklukan Inggris, mereka tidak memakai bahasa Keltik (Celtic language); mereka sebenarnya, mengusir orang-orang Keltik ke tepi barat Inggris. Mereka membawa bahasa mereka sendiri dan mendiami negeri itu dengan cara mereka sendiri. Oleh karena itu, dasar bahsa Inggris adalah bahasa Jerman, tetapi selama bertahun-tahun bahasa ini menjadi satu bahasa dan dikenal sebagai Old English (kadang disebut Anglo-Saxon).
Bahasa Inggris merupakan bahasa utama negeri Inggris sampai tahun 1066 ketika Duke William dari Normandia menaklukkan negeri itu. Kemudian Duke William memperkenalkan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi yang penting dari Inggris. Sekarang benarlah dikatakan bahwa bahasa Prancis Normandia tidak menjadi dasar bahasa Inggris, karena orang-orang Normandia terlalu sedikit. Sesungguhnya, itu berarti bahwa orang-orang Normandia harus belajar bahasa Inggris dan hal ini mereka lakukan.
Namun, setelah dua ratus tahun di bawah kekuasaan Prancis, bahsa Inggris telah mengalami banyak perubahan. Itulah sebabnya dalam bahasa Inggris, meskipun dasar bahasanya Jerman, juga ada banyak kata dan ungkapan bahasa Prancis yang telah ditambahkan ke dalam bahsa itu. Bangsawan Prancis Normandia tak dapat mengharapkan para pelayan atau bawahannya untuk berbahsa Prancis dan karena bangsawan itu sendiri karena terpaksa harus belajar bahsa Inggris. Namun, bahasa Inggris yang muncul merupakan bahasa Inggris yang sangat berbeda dari Anglo-Saxon asli. Bahasanya telah menjadi jauh lebih bebas; ada kesulitan-kesulitan yang lebih sedikit dalam tata-bahasa, meskipun tentu saja ejaan bahasa Inggris dalam keadaan yang sangat membingungkan karena percampuran kedua bahasa ini.
Namun, pada abadke-16, para sarjana Ingris yakin bahwa bahsa Inggris tidak cukup banyak perbendaharaan katanya. Oleh sebab itu, mereka memutuskan bahwa bahasa Inggris harus diperkaya dari luar. Banyak kata baru dipinjam langsung dari bahsa Latin dan dari bahsa Yunani. Kita mendapati bahwa dalam bahasa Inggris banyak kata yang berasal dari Prancis dan kemusian kata-kata yang sama dipinjam lagi dari bahasa latin dalam bentuk yang agak berbeda. Kini, bahasa Inggris merupakan bahsa yang sangat kaya akan perbendaharaan kata.
(Menurut buku :'Business English Section Three, terbitan Business Training Limited, Sevendale House, 7 Dale Street, Manchester M1 1JB, England')
Senin, Maret 02, 2009
|
Label:
English Course
|